LAYANAN HIPERBARIK OKSIGEN TERAPI (HBOT) RSUD BANTEN
Sumber Gambar :Rumah Sakit Umum Daerah Banten telah
membuka layanan baru untuk masyarakat Provinsi Banten yaitu layanan Hiperbarik
Oksigen Terapi (HBOT) yang sudah bisa memberikan pelayanan kepada pasien dan
sudah bisa diakses oleh masyarakat Banten yang akan menggunakan fasilitas
pelayanan ini yaitu :
Pendaftaran senin s/d sabtu jam 08.00 WIB
– 11.00 WiB
Pelayanan Terapi senin s/d sabtu jam 08.00 WIB – 14.00 WIB
Untuk mengenal lebih jauh tentang
Hiperbarik Oksigen Terapi (HBOT) berikut akan dijelasakan tentang HBOT secara
detil.
a.
Definisi
Hiperbarik
Oksigen Terapi (HBOT) adalah suatu terapi dengan pemberian oksigen konsentrasi
100% dan tekanan lebih dari 1 atmosfer absolut (ATA), yang dilakukan di ruang
udara bertekanan tinggi/ruang hiperbarik dengan tekanan lebih dari 1 atmosfer
(Atm).
b. Cara Kerja
Terapi hiperbarik bekerja melalui inhalasi oksigen konsentrasi tinggi dalam ruang bertekanan. Dalam lingkungan terapeutik yang, diberikan, jumlah oksigen yang terlarut dalam plasma dapat mencapai dan lebih tinggi 20 kali dari pada menghirup udara pada ruangan dengan tekanan atmosfer normal. Plasma yang kaya oksigen kemudian diangkut ke jaringan yang mengalami hipoksia atau iskemik untuk mencegah terjadinya angiogenesis, edema, dan mampu memodulasi respons sistem imun dan kekebalan tubuh (Ilmi et al., 2017; Poff, Kernagis, & D'Agostino, 2011).
a. Kondisi Yang
Perlu Atau Dapat Dilakukan Dengan HBOT
§ Masalah yang berhubungan dengan penyelaman (tx utama), misalnya :
penyakit dekompresi & tes toleransi oksigen bagi penyelam.
§ Mengatasi penyakit klinis (tx ajuvan), misalnya: diabetes mellitus,
stroke, luka bakar, osteomielitis, cangkok kulit / jaringan, dll.
§ Kebugaran, meningkatkan asupan oksigen di jaringan, meningkatkan sintesa
kolagen, neovaskularisasi, mempercepat eliminasi asam laktat.
b. Kondisi yang tidak boleh mendapat terapi HBOT
a) Mutlak
-
Pneumothorax yang tidak
dikontrol
-
Pacemakers (Pasien dengan
pacu jantung)
b) Relatif (masih
dapat dilakukan dalam kondisi tertentu dan pengawasan ketat)
-
ISPA
-
Sinusitis kronis
-
Kejang
-
Demam tinggi
-
Riwayat pneumothorax spontan
-
Riwayat operasi thorax
-
Riwayat operasi
osteosklerosis
-
Inveksi virus
-
Riwayat spherosistosis
kongenital
-
optic neuritis
c. Efek Samping
Dalam melakukan terapi Hiperbarik dimungkinkan adanya
efek samping jika tidak dilakukan sesuai dengan arahan dari pendamping terapi,
diantaranya :
§ Barotrauma
(adalah cedera yang terjadi akibat perubahan tekanan udara secara mendadak.
Kondisi ini sering dialami oleh seorang penyelam atau orang yang rutin
bepergian dengan pesawat terbang)
§ Keracunan
oksigen (dapat terjadi jika menghirup oksigen konsentrasi tinggi secara
berlebihan)
§ Hipoglikemi
(kadar gula darah rendah yang biasanya terjadi pada Pasien Kencing manis)
§ Cemas (rasa
takut atau khawatir yang berlebihan)
§ Decompression
sickness untuk pengunjung dalam (jika terjadi kegawat daruratan dan terpaksa
mengurangi tekanan secara mendadak dan dalam waktu yang cepat)
d.
Persiapan dan Alur
Pasien HBOT
§ Pasien yang ingin memperoleh pelayanan terapi HBOT terlebih dahulu
melakukan screening covid 19 minimal dengan rapid antigen yang dapat dilakukan
secara mandiri maksimal 2 hari sebelum datang ke rumah sakit atau melakukan
screening rapid antibody yang dilakukan di RSUD Banten.
§ Pasien melakukan pendaftaran diloket pendaftaran, petugas
pendaftaran melakukan pencatatan, pendataan serta memberikan map status
pemeriksaan kepada pasien yang dibawa pasien ke setiap ruang pemeriksaan.
§ Setelah pasien melakukan pendaftaran pasiem menuju HBOT center
untuk melakukan pemeriksaan fisik dan berkonsultasi dengan dokter.
§ Untuk pemeriksaan selanjutnya pasien akan diarahkan ke instalasi
radiologi untuk melakukan rontgen dada untuk mengetahui kondisi paru-paru dan
ke poli dokter spesialis tertentu yang dianggap perlu sebelum membuat jadwal
terapi dan melaksanakan terapi.
§ Setelah melakukan semua screening maka akan ditentukan jadwal
terapi yang sudah disepakati dengan mempertimbangkan beberapa kondisi yaitu :
fasilitas terapi hanya melakukan 2 (dua) sesi terapi setiap harinya, dan untuk
terapi awal harus dilakukan selama 5 (lima) hari berturut-turut sehingga terapi
pertama lebih baik dilakukan dihari senin atau hari selasa dengan
mempertimbangkan hari libur.
Serang, Mei 2021
Penulis dan Pengunggah : Lilis Qouliyah,SKM,M.Kes